Jangan Biarkan Kesempatan Hilang...segera Gabung di Bisnis Online yang Akan Booming ..Klik : www.superbambang.co.cc
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.
- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.

Kamis, 10 Desember 2009

Milliku yang Paling Berharga

Aku sangat menyukai ucapan mama : "Barang milikku yg paling berharga adalah kamu!"
ucapan yang sangat menyejukkan hati. Dan sampai sekarang aku masih mengingatnya. ..

Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yang dialami para muda-mudi dizaman itu, tapi hal ini sudah umum, tapi dizaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan masing-masing. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai! Yang nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja!

Papa dan mama bekerja di perusahaan yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 02.00 dinihari dan baru pulang kerumah.

Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yg siap disaji.
Papa yg lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehigga dengan kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dengan nada keras, " mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?"

Karena papa juga terlalu capek dan langsung menjawab dengan acuh tak acuh, " kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu! "

Mama langsung merespon, "tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!"

Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi, "kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut,ya? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini!!!"

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras,setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air Mata, "kamu ingin aku pergi....... .aku akan pergi sekarang!" mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barangnya.

Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yg membelakanginya, "bagus! Pergi sana ! Ambil semua barangmu dan jangan kembali lagi!"

Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata-kata kebencian lagi yang muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar, merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air Mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih tergeletak diatas ranjang. Melihat papa datang, dengan terisak-isak mama berkata, "duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa-masa perpisahan kita yg terakhir."

Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, " "untuk apa?"

Sambil menangis dng terputus-putus mama berkata, "emas dan perak aku tidak memilikinya, " tapi milikku yang paling berharga adalah kamu!" Kamu dan anak-anak, aku tidak memiliki apapun...."

Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata-kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang, sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat dan sayang kepada mama. Menggandeng tangan anak-anak, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan kelak aku juga bercita- cita ingin mendapatkan pasangan yang seperti papa.

"Kehidupan apapun yg kita jalani saat ini tidaklah penting yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini terutama disaat-saat badai itu muncul."

Medio..Tepus Desa terpencil di ujung utara Klaten.....1982
bams

Belajar Mencintai Dengan Tulus

Pengucapan kata-kata penuh mesra, adalah bagian dari ekspresi cinta kasih
seseorang kepada kekasih hatinya terutama kepada istri/suami tercinta.Sebagai
bentuk ekspresi dan apresiasi cinta, terkadang pernyataan itu disampaikan dalam
dua bentuk kalimat dengan esensi yang hampir sama, seperti dua bentuk
pernyataan dibawah ini :
Kalimat pertama mengatakan : "Aku mencintai kamu karena aku membutuhkanmu."

Sedangkan bentuk kalimat yang kedua mengungkapkan : "Aku membutuhkanmu karena
aku cinta padamu." Sepertinya ada kemiripan dalam mengungkapkan kedua kalimat
tersebut. Akan tetapi, apabila diperhatikan secara cermat, kedua kalimat
tersebut mempunyai perbedaan mendasar, terutama pada sisi pengertian atau makna
yang terkandung di dalamnya.

Perbedaan terletak pada apakah ada nilai ketulusan dari orang yang
mengucapkannya. Dalam menjalani hubungan sehari-hari dengan orang yang kita
cintai (suami/istri), memang sudah selayaknya kita melakukannya dengan penuh
ketulusan. Tidaklah baik kiranya apabila dalam menjalani rumah tangga, salah
satu pihak selalu memperhitungkan atau mempertimbangkan segala sesuatunya.

Ketika ada indikasi sikap tersebut tetap dipertahankan, maka sikap tersebut
pada suatu waktu nanti akan dapat menjadi kerikil tajam sumber perpecahan atau
pertengkaran, yang akhirnya bisa menjadi penyebab runtuhnya hubungan cinta
kasih antar pasutri. Karena Ketulusan itu tidak menuntut.(ho..ho..ho..)

Terima apa adanya..{ hmm..hmmm} Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung
pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan
hubungan. Dalam hubungan, jangan mencemari hati dan cinta dengan banyak
tuntutan, karena bisa-bisa malah merapuhka hubungan. Jangan banyak mengeluh
kepada pasangan, tapi ucapkan syukur dalam setiap menghadapi kekalutan hidup.
Sikap untuk belajar memberi yang terbaik untuk pasangan, akan semakin
memperbesar kesetiaan cinta kepada pasangan Anda

Ketulusan itu, tidak mengharapkan adanya sikap balas budi. karena dalam
perbuatan tulus, ada pengorbanan. Oleh karena perbuatan sebuah tindakan yang
didasarkan pada ketulusan hati, seseorang akan dapat memberikan kebahagiaan
kepada orang lain karena perbuatan yang dilandasi ketulusan tersebut, telah
membuka pintu harapan (bahkan mungkin pula pintu kehidupan) kepada orang lain
yang menerima perbuatan tulus tersebut.

Terkait dengan sebuah Pernikahan, Pada saat kita telah menerima atau telah
menyatakan pernyataan cinta kepada seseorang yang kita kasihi, itu sama artinya
kita telah siap untuk membagi hati serta sebagian waktu kita dalam mengisi
hari-hari kita bersama suami/istri.

Adanya penerimaan diri untuk membuka hati dalam menerima atau menyatakan rasa
cinta kepada seseorang, seharusnya diikuti pula oleh adanya keterbukaan pola
pikiran kita, karena sikap open minded kita, kelak akan sangat mempengaruhi
serta menentukan pada cara pandang atau pada cara kita memandang kepribadian
maupun kehidupan suami/istri kita.

Ø Kenapa begitu?

Ø Karena salah satu hakekat mengasihi orang lain dengan penuh ketulusan itu,
adalah mencerna terlebih dahulu baru berpendapat atau bertindak.

Ø Berbuatlah karena hati kita yakin bahwa perbuatan kita itu adalah sebuah
perbuatan benar.

Ø Janganlah kita membangun opini pribadi yang ingin menghadirkan suatu pola
pandangan sebagai sebuah pembenaran.

Cara menentukan sikap yang didasarkan pada cara memandang kepribadian serta
kehidupan suami/istri kita, akan turut menentukan atau mempengaruhi penilaian
kita terhadapnya, yang kelak dapat berujung pada hadirnya sikap tulus untuk mau
menerima keberadaan dan kondisi suami/istri, atau bahkan pada saat kita akan
mengapresiasikan rasa sayangnya.

Hal itu perlu kita lakukan agar kita tidak melihat kekurangan yang ada pada
suami/istri kita sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan cinta kasih , namun
menghadirkan sikap diri untuk mau membantu memperbaiki atau menutupi
kekurangannya itu.{PENTING}

Sikap ini merupakan tanda penerimaan kita, untuk mau mengenal serta perduli
atas apa yang ada dalam diri suami/istri, Sisi kekurangan dalam diri seseorang,
adalah sisi rentan yang dapat dijadikan alasan bagi seseorang untuk berubah
sikap setia,bahkan menjadikan pasangan kurang berharga di mata kita,padahal tak
ada seorangpun yang sempurna kecuali Tuhan.

# Dalam menjalin hubungan dengan suami/istri, kita tidak boleh bersikap egois.
Kita tidak boleh banyak menuntut, memaksakan diri kita dan menganggap diri kita
adalah yang terbaik atau sebagai pribadi yang tidak memiliki kesalahan.

# Kita seharusnya sadar, bahwa kita juga bukanlah individu yang sempurna. Jadi,
ketika ingin memperbaiki kesalahan suami/istri kita, selama kesalahan atau
kekurangan dalam dirinya memang benar-benar tidak dapat diperbaiki, maka
sebaiknya kita tidak menyederhanakan sebuah masalah dengan memvonis/memberikan
hukuman yang tidak sepantasnya diberikan kepada kesalahan yang tidak terlalu
prinsipil.

# Egoisme sikap, pada dasarnya dapat menghalangi tumbuhnya sikap tulus di dalam
diri seseorang karena sikap egois membuat seseorang cenderung hanya
memperhatikan atau mementingkan kepentingan diri sendirinya, dan seakan-akan
lupa untuk berbuat baik kepada orang lain.

# Adanya egoisme, dapat membuat seseorang menjadi selalu memperhitungkan setiap
perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain. Hal tersebut justru membuat kita
sulit untuk berbuat tulus pada suami/istri kita.

# Untuk apa kita mempertahankan sikap egoisme kita, kalau sikap egois tersebut
justru membuat kita menghadapi dilema dalam membina hubungan harmonis dengan
suami/istri kita yang telah kecewa terhadap sikap kita itu? Segala sesuatu yang
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka.


# Untuk apa kita lebih mementingkan diri (tidak memiliki respon baik pada
lingkungan sekitar) kita sendiri, kalau sikap egois tersebut justru membuat
suami/istri kita menjadi tidak senang sama kita? Hubungan dengannya dapat
merenggang, bahkan bisa menuai bencana,cerai misalnya.{oh no.I don't want}

Apabila kita memang untuk bersedia berbagi kasih dengan orang lain (MENIKAH),
maka kita juga harus bisa menyatakan sikap sudah memutuskan tulus kita pada
pasangan kita (dalam arti positif, tentunya).Oleh karena itu hendaknya
masing-masing kita menempatkan ketulusan hati nurani pada saat menjalankannya.

Dengan bersikap tulus, berarti kita telah memberi makna indah akan adanya sikap
menghargai orang lain, serta menghargai hubungan yang telah kita bangun dengan
kekasih hati kita{suami-istri}. Ketulusan sikap, bukan hanya membuat orang lain
senang, namun juga bisa membahagiakan diri sendiri.Oleh karena itu, lakukanlah
segala sesuatu yang bisa mendorong kita untuk dapat mencintai suami/istri kita
dengan tulus.

Bersikap tulus memang seharusnya dijadikan budaya dalam kehidupan setiap orang
karena dengan bersikap tulus, itu sama artinya telah menyatakan perbuatan kasih
kepada orang lain. . hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan
segenap hatimu. Selamat berbagi kasih di dalam ketulusan (dalam arti positif
tapinya yaaa.)

Selasa, 03 November 2009

Perjalanan Hidup ( Part 1 )

Terinsiprasi dengan tulisan temen di notes Facebook yang menggambarkan sisi kehidupan, mensyukuri nikmat hidup yang telah diberikan Tuhan kepada kita maka saya mencoba untuk sedikit menulis tentang kehidupan, setelah sekian hari vacum untuk menulis secarik blog..

Terkadang tanpa kita sadari dan kita rasakan, hidup ini ternyata tidak seperti yang kebanyakan orang katakan...ada yang bilang gampanglah,santailah,ribetlah,dan banyak lagi deh...tapi setelah kita sadari ternyata hidup ini tergantung KITAnya sebagai seorang insan yang hidup dengan berbagai problema dan dilema hidup, bisa menempatkan hidup tersebut menjadi sebuah proses pembelajaran untuk mengetahui lebih jauh sesungguhnya hidup ini apa..?

Kalau ditanya HIDUP ini apa,kemungkinan sebagian besar manusia di belahan bumi ini akan mengatakan bahwa hidup ini adalah apa yang sudah digariskan tinggal dijalani saja oleh kita. Jawaban tersebut terlalu sederhana untuk kita bisa mengetahui makna hidup ini.

Hidup adalah sebuah proses dari kita lahir hingga kita wafat,dimana dalam proses tersebut kita banyak mengalami suka,duka dan pembelajaran dari ketidaktahuan menjadi tahu,dari sebuah kesalahan hingga menjadi sebuah komitmen untuk tidak melakukannya kembali, sehingga kita menjadi seorang insan yang dapat dikatakan mahluk yang mulia disemesta alam ini. Selain itu juga hidup ini tergantung kita yang jalaninnya,kadang terasa gampang bagi mereka yang ikhlas,sabar dan selalu merasa ingin mencoba tanpa rasa putus asa,terkadang terasa sulit bagi mereka yang merasa hidup ini adalah sebuah cobaan,ujian dari sang Khalik.

Disisi lain yang harus kita ketahui,hidup ini adalah proses pembelajaran, dimana didalam proses tersebut kita yang menjadi pengemudi utamanya,sehingga kita yang harus menentukan mau kemana kita pergi.
Sang Khalik selalu meridhoi setiap langkah dan keputusan yang kita ambil,karena tak ada satupun yang tidak terlihat atau tidak diketahui oleh Nya.

Kalau insan manusia selalu mengatakan ini adalah cobaan atau ujian, dalam realita hidup ini tidak ada yang diuji atau dicoba,sesungguhnya kita sendirilah yang mencoba dan menguji diri kita. Tanpa kita sadari dan kita rasakan, setiap harinya kita mengambil beribu keputusan dalam hidup kita, yang tanpa kita sadari dan kita rasakan berbagai keputusan tersebut memiliki dampak + ataupun -,ketika itu + jarang kita mencoba untuk BERSYUKUR kepada Nya, tetapi ketika itu negatif terkadang selalu kita mengatakan Ya TUHAN cobaan/ujian apalagi yang engkau berikan kepada ku.Anehkan kita sebagai Manusia?????

Coba kita semua mengingat,ketika orang tua kita memberikan sesuatu kepada kita,kita senang banget,sampe-sampe beribu terimakasih kita ucapkan,disaat kita bekerja ketika atasan kita memberikan bonus atau kenaikan gaji,hal yang sama juga kita lakukan,sampai setiap hari kita memuji-muji dia (ampe uda dapat masalah,baru dijelek-jelekkin lagi,biasa sifat dasar kita..Hahahaha-mode on ketawa Alm.Mbah Surip).

Tapi apakah kita sadari bahwa semua yang kita miliki ini adalah hanya sebuah titipan tidak lain dan tidak lebih hanya sebuah cerita dalam kehidupan kita. Malah TUHAN yang memberikan segala sesuatu dari berbagai hal tadi kepada kita,dan selain itu juga banyak hal yang diberikan Nya yang nilainya tak terhingga dan tak bisa diukur dalam satuan uang manapun,jarang kita berkata kepada Nya.......Ya TUHAN, terimakasih atas segala sesuatu yang telah engkau berikan kepadaku (Kekuatan,Kesehatan,Rejeki,Ketabahan,Kesabaran,dan lain sebagainya)terutama nafas kehidupan yang masih engkau percayakan kepadaku,sehingga aku semakin yakin kalau aku harus berbuat sesuatu yang terbaik bagi hidupku,keluargaku,dan semua mahluk ciptaan Mu yang ada disekitarku dan aku yakin aku bisa menjadi seperti apa yang kuinginkan,ridhoilah setiap langkahku,sehingga aku bisa menjadi inspirasi banyak orang dalam hidupku..amin.BERSAMBUNG.........

[Tak terasa waktu sudah larut malam,mata sudah sangat berat (emank ditaruh barbel yaaa...Hahahaha-mode on ketawa Alm.Mbah Surip),tak terasa juga lagu-lagu best of the best Kitaro dan Yannie menemaniku menulis secercah inspirasi bagi kita semua,ditunggu yaa bagian berikutnya.]

KATA INSPIRASI :
Yang kemarin, hanya ada dalam ingatan.
Untuk besok, hanya kamu yang mampu dengan harapan.
Yang sekarang, ini adalah yang sebenarnya.
Dimana kamu harus terima, dengan penuh kesadaranNya.

www.bsoeroso.blogspot.com

Rabu, 21 Oktober 2009

Goresan Mobil

Tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga dan prestise.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak yang tampak melintas sebelumnya.

"Buk....!" Aah..., ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan yang menimpa Jaguar itu yang dilemparkan si anak itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati.

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!"
Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya." Ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf.
"Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun.

"Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...." Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.

"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.." Kini, ia mulai terisak.

Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.

"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya"

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, di angkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya. Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja.

"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: "Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

www.bsoeroso.blogspot.com

Senin, 19 Oktober 2009

Apartemen Lantai 60

Ada satu keluarga yang mengontrak rumah dan akhirnya membeli sebuah apartemen di lantai 60. Apartemen itu memakan waktu sangat lama dalam pembuatannya. Kemudian, tibalah hari yang dinanti. Apartemen dambaan telah jadi dan selesai dengan baik. Dengan semangat dan antusias mereka membawa banyak barang-barang untuk mengisi apartemen mereka. Mereka membawa surat kabar, pakaian, mainan, makanan, kompor, lemari pakaian, tempat tidur, peralatan makan, televisi, alat musik, sabun, teropong, dan banyak sekali barang lain.



"Nanti di atas, kita bisa nonton tv, main video game, masak terus makan masakan buatan sendiri, bisa bersantai sambil mendengarkan musik, bisa meneropong jauh, bersantai, mandi dulu, pokoknya enak deh..." demikian pikir mereka.



Sesampainya mereka di sana, mereka menemui developer. Ternyata, apartemen itu baru setengah jadi dan lift belum terpasang. Mereka sangat kecewa dibuatnya. Mereka ingin pulang ke rumah lama mereka, tapi kontrak mereka sudah habis. Dengan sangat terpaksa, mereka harus tetap naik ke atas sana dan tinggal di dalamnya menggunakan tangga darurat. Mereka naik membawa semua barang mereka menggunakan tangga darurat. tangga demi tangga dilalui, mereka terus maju dengan semangat membara.



Sesampainya mereka di lantai 25 mereka kelelahan, mereka makan dan minum dengan lahapnya. Lalu mereka melihat barang-barang mereka, semuanya utuh. Timbul sebuah pikiran untuk mengurangi barang bawaan mereka. Lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan meja telepon dengan teleponnya. "Toh diatas kita tidak perlu telepon atau pesan apa-apa," demikian menurut mereka.



Di lantai 30 mereka tinggalkan baju, mainan dan lemari pakaian mereka. "Toh kita masih memakai baju."



Lalu mereka terus melaju ke lantai 35, mereka masih mengeluh dan memutuskan untuk meninggalkan barang mereka lagi yaitu televisi dan radio serta compo. "Soalnya kita tidak perlu nonton tv, toh acara dan lagu-lagu yang kita punya itu-itu saja."



Teruslah mereka melaju sampai lantai 45, rasanya masih berat dan tidak menyenangkan. Maka mereka tinggalkan kompor dan bahan makanan yang mereka bawa. "Toh tadi masih kenyang makan banyak."



Lalu, di lantai 55 teropong dengan tripod yang sangat besar mereka tinggalkan begitu saja. "Toh di atas mau lihat apa, belum jadi semua tower yang lain."



Sesampainya di lantai 60, mereka masuk dan menyadari yang mereka miliki hanya sebuah kasur. Tidak ada jalan lain, mereka hanya ingin tidur karena tidak ada pilihan lain.



And so.... what's the point? Mungkin Anda bingung kenapa perumpamaan ini sangat panjang. Perjalanan itu melambangkan kehidupan. Tiap lantai yang ada, melambangkan umur. Dan Anda adalah keluarga tersebut. Barang-barang tersebut adalah mimpi Anda, barang-barang tersebut adalah perlambang tindakan Anda.



Di umur 25 Anda mulai bekerja dan memutuskan untuk fokus pada pekerjaan Anda, tanpa sadar Anda telah mengeliminasi banyak sahabat potensial. Di umur 30 Anda sudah tidak memperhatikan penampilan dan melupakan hobi Anda akibat sulitnya bersaing. Di umur 35 Anda mulai melupakan kesenangan yang Anda dambakan di hari tua akibat kenyataan bahwa tabungan Anda tidak mencukupi. Di umur 45 Anda berhenti makan makanan yang Anda sukai akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan di usia 25 yang mulai berdampak buruk di usia ini. Di umur 55 Anda benar-benar melupakan keinginan menikmati hari tua dengan memandang indahnya hidup dengan menikmati apa yang Anda lewati, Anda mulai kuatir dengan masa depan anak Anda. Di umur 60, Anda menyesal tidak banyak yang Anda dapat akibat tidak ada mimpi yang direalisasikan. Anda hanya ingin cepat tidur selamanya, karena Anda sudah tidak bisa lagi makan makanan enak, Anda tidak memiliki "achievement" yang bisa dibanggakan, Anda tidak punya siapapun yang menjadi sahabat Anda, Anda tidak bisa menikmati hobi Anda di masa muda, kesehatan badan mengkuatirkan.



Hidup cuma datang sekali. Jadi pastikan, Anda akan berjuang untuk mencaoai mimpi-mimpi Anda! Jangan lepaskan, tapi usahakan. Jangan sampai kita kehabisan pilihan dalam menjalani hidup. *Dreaming is a freedom, so free your dreams*.


Bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Kamis, 15 Oktober 2009

Hukum Truk Sampah!!

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, “Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!”

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka : Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak. Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya. Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Selasa, 13 Oktober 2009

Kekuatan di balik Kelemahan - Sebuah Renungan


Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi - Pendiri Lembaga M.K.Gandhi)


Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan.


Kami tinggal jauh dipedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.


Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”


Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah saya. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.


Dengan gelisah ayah menanyai saya, “Kenapa kau terlambat?”


Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne sehingga saya menjawab, “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.” Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau saya berbohong.


Lalu ayah berkata, “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”


Lalu, ayah dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.


Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi.


“Sering kali saya berpikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan.”


Dr. Arun Gandhi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M.K.Gandhi untuk Tanpa-KekerasanPada tanggal 9 Juni 2005 ia memberikan ceramah di Universitas Puerto Rico dan bercerita bagaimana memberikan contoh tanpa-kekerasan yang dapat diterapkan di sebuah keluarga.

I am blind , Please Help...

A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: ‘I am blind, please help.‘ There were only a few coins in the hat.

A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, ‘Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?’

The man said, ‘I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.’
What he had written was: ‘Today is a beautiful day and I cannot see it.‘
Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?
Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?

Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.

Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

Great men say, ‘Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness…. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.’

The most beautiful thing is to see a person smiling…

And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

– peace & love –

Jumat, 09 Oktober 2009

Where to Make an effort

There is little story that teaches a lot….

A giant ship engine failed. The ship’s owners tried one expert after another, but none of them could figure but how to fix the engine. Then they brought in an old man who had been fixing ships since he was a young. He carried a large bag of tools with him, and when he arrived, he immediately went to work. He inspected the engine very carefully, top to bottom.

Two of the ship’s owners were there, watching this man, hoping he would know what to do. After looking things over, the old man reached into his bag and pulled out a small hammer. He gently tapped something. Instantly, the engine lurched into life. He carefully put his hammer away.

The engine was fixed! A week later, the owners received a bill from the old man for ten thousand dollars.

‘What?!’ the owners exclaimed. ‘He hardly did anything!’ So they wrote the old man a note saying, ‘Please send us an itemized bill.’

The man sent a bill that read:

1. Tapping with a hammer. ………..$ 2.00

2. Knowing where to tap……… ….. $ 9,998..00

Moral of the story: Effort is important, but knowing where to make an effort in your life makes all the difference.


good story

Tidur Dengan Lampu Menyala Dapat Menyebabkan Kangker

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia.

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.


Sumber.article kesehatan
www.bsoeroso.blogspot.com

Andai Saja

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf,dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand,dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.


Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu tidak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

Hati adalah Raja bagi segala tingkah laku kita...gunakan hati untuk melihat segala sesuatu dari segala sudut pandang

@ bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Rabu, 07 Oktober 2009

Perbedaan Suka, Sayang, Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

@bams

I Love You

When U Were Only 5 Yrs Old
I Said I Love U...
U Asked Me: "What Is It?"

When U Were 15 Yrs Old
I Said I Love U...
U Blushed.. U Look Down And Smile.

When U Were 20 Yrs Old
I Said I Love U...
U Put Ur Head On My Shoulder And Hold My Hand...
Afraid That I Might Disappear...

When U Were 25 Yrs Old
I Said I Love U...
U Prepare Breakfast And Serve It In Front Of Me, And Kiss My Forhead and Said: "U Better Be Quick, It's Gonna Be Late..."

When U Were 30 Yrs Old
I Said I Love U...
U Said: "If U Really Love Me, Please Come Back Early After Work…"

When U Were 40 Yrs Old
I Said I Love U...
U Were Cleaning The Dining Table And Said: "Ok Dear, But It's Time For U To Help Our Child With His/Her Revision..."

When U Were 50 Yrs Old
I Said I Love U…
U Were Knitting And U Laugh At Me...

When U Were 60 Yrs Old
I Said I Love U...
U Smile At Me…

When U Were 70 Yrs Old
I Said I Love U...
We Sitting On The Rocking Chair With Our Glasses On.
I'm Reading Your Love Letter That U Sent To Me 50 Yrs Ago.
With Our Hand Crossing Together…

When U Were 80 Yrs Old
U Said U Love Me!
I Didn't Say Anything But Cried...

That Day Must Be The Happiest Day Of My Life!
Because U Said U Love Me!!!

Please Appreciate Your Loved Ones…
Say "I Love You" To Them When U Have The Chance Now!!!


Bintan,Oct 2009
@bams

Waktu Dan Cinta

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.

Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.

Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya.

Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.

Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu."

Senin, 28 September 2009

Jangan Lupa Tanggal 2 October!! Pake Batik

Pakai Batik Yuk!! Tanggal 2 October 2009

Teman, UNESCO sudah akan menetapkan batik sebagai salah satu salah satu warisan budaya tak benda (intangible heritage) loh!!!.
Berdasarkan pernyataan resmi dari Sekretarat Warisan Budaya Takbenda UNESCO, berkas nominasi batik Indonesia telah lengkap dan selanjutnya menunggu hasil evaluasi subsidiary body yang bertemu dalam sidang tertutup di Paris tanggal 11-15 Mei 2009.
Dan telah ditetapkan pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan BATIK sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis!Jadi...ayo kita pakai batik pada tanggal 2 Oktober nanti, untuk menunjukkan rasa bangga kita pada dunia!
Aman deh warisan batik kita sebagai budaya bangsa INDONESIA..yg lain menyusul..

Salam "Iman-Indonesia Mandiri"
www. Iman-Indonesiamandiri.blogspot.com

Sabtu, 26 September 2009

Humor: Kemajuan Teknologi

Kira-kira apa yang terjadi jika sistem teknologi di dunia sudah sangat canggih. Apalagi kalau sistem database sudah mampu mengatur kehidupan manusia. Berikut ini rekaman percakapan telepon pemesanan Pizza pada tahun 2020 antara seorang operator Pizza dengan konsumennya.
Operator: Terima kasih anda telah menghubungi Pizza Hot, Apakah yang bisa saya....
Konsumen : Heloo, saya mau pesan pizza.
Operator : Boleh minta nomor kartu KTP anda pak?
Konsumen : Tunggu, ini nih: 6102049998-45- 54610.
Operator : Ok pak Bejo, anda tinggal di jalan hangtuah no. 16, nomor telepon rumah anda 02177726378, kantor anda
021665872673 Hp anda 081127894022, anda menelpon dari mana?
Konsumen : Dari rumah, eh dari mana kamu tahu semua no telp saya?
Operator : Oh, kami terhubung ke database pusat pak.
Konsumen : Apakah saya bisa memesan Seafood Pizza?
Operator : Itu bukan ide yang bagus pak.
Konsumen : Kenapa?
Operator : Dari medical record bapak, bapak memiliki tekanan darah tinggi dan kolestrol yang sudah berlebihan.
Konsumen : Jadi kamu merekomendasikan apa?
Operator : Mungkin bapak bisa memesan Low Fat Hokkien Mee Pizza.
Konsumen : Dari mana kamu tahu kalo saya bakal suka itu?
Operator : Hmmm minggu lalu bapak baru meminjam buku yang berjudul "Popular Hokkien Dishes" dari perpustakaan nasional.
Konsumen : Ok terserah lah, sekalian saya pesan paket keluarga, berapa semuanya ?
Operator : Tapi paket keluarga kami tidak akan cukup untuk anak anda yang berjumlah 7 orang pak, total keseluruhan adalah Rp. 190.000.
Konsumen : Bisa saya bayar dengan Kartu Kredit?
Operator : Sepertinya bapak harus membayar Cash, kartu kredit anda telah over limit, dan anda punya utang di bank sebesar Rp. 5.350.000 sejak bulan Agustus lalu, itu belum termasuk denda untuk tunggakan kontrak rumah anda dan
kendaraan bermotor.
Konsumen : Ooh ya sudah, nanti saya ke ATM aja untuk narik duit sebelum orang mu datang nganter Pizza.
Operator : Mungkin nggak bisa juga pak, record anda menunjukkan bahwa batas anda menarik uang di ATM telah tercapai.
Konsumen : Busyet.... udah lah anterin aja pizzanya kesini, saya akan bayar cash disini, berapa lama Pizza diantar?
Operator : Sekitar 45 menit pak, tapi kalo bapak tdk bisa menunggu, bapak bisa mengambilnya sendiri dengan motor bebek bapak yang sudah butut.
Konsumen : APA ????
Operator : Menurut catatan kami, anda memiliki motor bebek tahun 2000 dengan no pol B3344CD betul kan pak?
Konsumen : Sialan luh, bangsat, kagak sopan banget seh buka-buka record gue, blom pernah ngerasain di tonjok ya!!
Operator : Hati-hati dengan ucapan bapak, apakah bapak ingat 15 Mei 2010 anda pernah di penjara 3 bulan karena mengucapkan kata kotor kepada seorang polisi??
Konsumen : (Diamm, bingung, pusing 700 keliling)
Operator : Ada yang lain pak?
Konsumen : Tidak ada, eh tapi kalo pesan paket keluarga kan ada gratis coca cola 3 cup kan?
Operator : Betul pak, tapi menurut catatan kami anda juga mengidap DIABETES, jadi kami tidak mau mengambil resiko pak.
Konsumen : Siallaaannnnn. BATALIN AJA SEMUA !!
Operator : Terima kasih atas teleponnya pak, untuk kompalain, saran dan kritik anda bisa mengisi form online pada situs kami, username dan passwordnya tercetak pada bagian bawah kotak pizza yang anda pesan, terima kasih anda telah mengubungi Pizza Hot.


Ketawa itu indah....
@bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Kamis, 24 September 2009

Belajar Mencintai dari cicak

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akan.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya....AHHHH!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.

Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan..... Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi. JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!


@bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Lakukan hal - hal berikut, Bahagia akan Anda Peroleh

Memperoleh kebahagiaan mungkin merupakan dambaan setiap insan di bumi. Rasanya tak ada seorang pun yang tidak ingin merasa bahagia. Satu hal yang harus kita sadari, jangan pernah berharap setiap hari kita akan menemui hari-hari yang mulus tanpa rintangan. Namun tanamkanlah dalam pikiran bahwa kebahagiaan berada di balik setiap rintangan atau tantangan. Jadi cara Anda menyelesaikan semuanya itu yang akan menentukan kebahagiaan Anda. Nah, berbicara soal kebahagiaan, berikut ini ada beberapa cara untuk tetap merasa bahagia walaupun hari-hari Anda mungkin terasa berat :

1. Bersikap Optimis
Pandanglah hidup dengan cara yang positif dan Anda akan takjub bagaimana pikiran yang positif itu akan membuat Anda merasa lebih ringan, bahagia dan lebih bersemangat menghadapi apapun juga.

2. Pandang ke Depan
Jika Anda mempunyai suatu impian atau cita-cita, pertahankan impian Anda itu. Jangan biarkan rintangan apapun menyurutkan langkah Anda. Pandanglah ke depan sambil terus berjuang hingga Anda mampu meraih cita-cita. Mungkin suatu ketika Anda akan terjatuh, namun jangan patah semangat. Ketika impian atau cita-cita Anda tercapai, rasanya seperti dunia dalam genggaman Anda.

3. Terima Kasih
Sikap tahu berterima kasih akan sangat membantu Anda ketika berhubungan dengan orang-orang sekitar. Tunjukkan penghargaan kepada setiap orang di sekeliling Anda. Ucapkan terima kasih ketika Anda mendapat bantuan atau dukungan dari teman. Beri ucapan selamat kepada bawahan Anda di kantor atas kerja kerasnya. Jangan lupa ucapkan kalimat yang santun kepada pelayan yang menuangkan kopi bagi Anda. Yang juga tak kalah pentingnya adalah selalu panjatkan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Setelah Anda melakukan semua itu, dijamin kedamaian akan meliputi hati Anda.

4. Nikmati Hidup
Ambil waktu untuk diri sendiri dan kerjakan apa yang Anda senangi. Jika Anda senang bertukang, mungkin Anda dapat mengecat rumah atau kamar tidur Anda. Jika Anda senang menonton, mungkin Anda dapat pergi ke bioskop atau menyewa beberapa film yang sesuai dengan minat Anda. Lakukan apa saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan enjoy.

5. Rawatlah Tubuh Anda
Salah satu cara untuk merasa bahagia adalah sayangi tubuh Anda. Cobalah berendam di air hangat yang telah diberi garam laut atau busa mandi, bisa juga dengan memanjakan diri di salon atau bersantai sambil dipijat di spa. Setelah itu, Anda pasti merasa lebih baik dan lebih nyaman.

6. Ubah Jadwal Anda
Setelah menjalani serangkaian kegiatan rutin, tentunya tubuh Anda merasa lelah. Untuk mengembalikan kesegaran Anda, coba tinggalkan sejenak rutinitas Anda. Jika seharusnya hari ini Anda janji bertemu klien, coba diundur hingga beberapa hari mendatang. Isi waktu yang kosong itu Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda rileks sebelum Anda kembali berkutat ke pekerjaan.

7. Keep In Touch Dengan Sahabat Lama
Masih ingatkah Anda bagaimana terakhir kalinya Anda mendapat telepon atau email dari sahabat lama yang sudah bertahun-tahun tak bersua dengan Anda? Senang? Surprise? Tentu hal-hal demikian membangkitkan lagi kenangan indah yang sudah lama tersimpan dalam hati. Coba mulai buka lagi buku telepon dan sapalah sahabat-sahabat Anda. Rencakan acara reuni bersama mereka dan Anda akan melihat bagaimana kegiatan itu membuat Anda ceria.

8. Kreatif
Jika Anda memiliki waktu senggang dan tidak punya ide apa yang sebaiknya Anda lakukan, mengapa Anda tidak bergabung dengan klub tertentu yang sesuai dengan hobi Anda? Anda dapat bergabung dengan klub seni lukis atau mengikuti kursus yang dapat mengembangkan kepribadian Anda. Jika Anda dapat menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kreatif, Anda akan merasa lebih bahagia dan lebih sehat.

9. Saatnya Bersama Kekasih
Membagi cerita atau pengalaman bersama kekasih dapat menambah kebahagiaan di hati. Demikian juga dengan aktivitas seksual, selain dapat mengeratkan hubungan, juga dapat menyehatkan tubuh, pikiran dan baik secara langsung ataupun tidak, dapat membuat Anda lebih bahagia.

10. Ngerumpi
Ngerumpi bersama sahabat atau gank Anda dapat menambah keceriaan dalam hidup. Berbagi cerita, pengalaman ataupun masalah dapat membuat hidup Anda menjadi lebih berarti.

11. Bermimpi
Tuliskan daftar cita-cita, ambisi ataupun keinginan Anda dan lakukan setahap demi setahap untuk memenuhi semua yang ada dalam angan-angan Anda. Mungkin nantinya Anda akan melakukan beberapa hal ekstrim di kemudian hari, namun lakukan dengan penuh keyakinan demi masa depan yang Anda impikan.

12. Memaafkan
Mungkin ini hal yang paling sulit untuk dilakukan. Walaupun terkadang kita mempunyai keinginan untuk memaafkan perbuatan seseorang yang menyakiti hati atau diri sendiri yang melakukan berbagai kebodohan, seringkali itu bukan hal yang mudah. Padahal manfaat yang diperoleh jika dapat memaafkan diri sendiri dan orang lain sangatlah besar. Hari-hari Anda akan menjadi lebih ringan dan tidak dipenuhi dengan berbagai pikiran atau perasaan negatif. Jadi belajarlah untuk memberi maaf.

@bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Rabu, 23 September 2009

Apakah Saya Mencintai Orang Yang Tepat?

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "Bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat?"


Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria di sebelah anda itu suami anda?"


Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"


"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini.."


Inilah jawabannya!

SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telepon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat, begitu menyenangkan.


Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Tidak perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta!


Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta". Bayangkan ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda. Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi?


Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar, perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi pasti.. telepon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada.


Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu, namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya. Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..


Nah lho! Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi. Anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia cinta itu dengan orang lain. Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas? Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar.


Berbagai macam cara, bentuk, dan ukuran untuk pelampiasan ini. Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas. Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang menyolok lainnya. Tapi tau ngga?!


Bahwa jawaban atas dilema ini tidak ada diluar, justru jawaban ini hanya ada didalam pernikahan itu sendiri. Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya. Saya tidak mengatakan kalo anda tidak boleh ataupun tidak bisa selingkuh, Anda bisa!


Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan merasa lebih baik. Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda). Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah. Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang..


Itu adalah siklus... Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini) KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS...!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan. Cinta TIDAK AKAN PERNAH begitu saja terjadi! Kita tidak akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya. Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari. Benar juga ungkapan "diperbudak cinta". Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK. Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan dengan baik.


Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.. Cinta bukanlah MISTERI. Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar. Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat. Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta, bukannya JATUH". Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN!


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak mendengar...

namun senantiasa bergetar....

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak buta..

namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak menyiksa..

namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak memaksa..

namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak cantik...

namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak datang dengan kata-kata..

namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak terucap dengan kata..

namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta......

ia tidak hanya berjanji..

namun senantiasa mencoba memenangi..

jika ia sebuah cinta.....

ia mungkin tidak suci..

namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak hadir karena permintaan..

namun hadir karena ketentuan...

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...

namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..


CINTAILAH pasangan anda, seperti anda INGIN DICINTAI olehnya. SETIALAH pada pasangan anda, seperti anda INGIN MENDAPATKAN KESETIAANNYA

@bams
http://www.bsoeroso.blogspot.com/

Selasa, 22 September 2009

" POHON "

Ada 3 hal yg kita bisa belajar tentang pohon :

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri

Buah adalah hasil dari pohon, dari mana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah, semakin akarnya dalam semakin dia bisa menyerap nutrisi lebih banyak. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita.

Ada cerita menarik, katanya buah kurma itu manis sekali. Kenapa bisa begitu? Menurut ceritanya pohon kurma itu ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup dengan 4 lapisan. Sebelum pohon kurma itu tumbuh maka dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir. Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yg luar biasa. Seperti perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.

2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang

Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yg menikmati justru orang lain. Ini bicara tentang prinsip memberi, di mana kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja utk memberi buah, artinya apa? Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yg membutuhkan, jadi bukan untuk kenikmatan sendiri, cukupkanlah dirimu dengan apa yg ada padamu, tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita.
Pelajaran dari Warren Buffet seperti email yg sering anda terima tentang kehidupan dia, beliau adalah orang terkaya di dunia, tapi kehidupannya mencerminkan kesederhanaan, katanya masih hidup di rumah yang sama yang dia tinggalin puluhan tahun lalu, pakai mobilnya yang lama juga, tapi ketika kekayaannya 35 Miliar USD dia berkomitmen untuk menyumbang 31 Miliar USD, itu katanya pas jaman pemerintahan Bill Clinton awal. Sekarang kekayaannya justru bertambah-tambah banyak.

Berapa banyak dari kita yang sulit untuk menahan nafsu terhadap barang-barang bermerek, mobil-mobil mewah, gonta ganti HP.

3. Buah yg dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi

Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi impact terhadap orang lain. Katanya pemimpin itu bukan masalah posisi/jabatan, tapi masalah pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang lain.

Claudio Ranieri, pelatih Juventus berkata bahwa Del Piero itu adalah pemimpin, walau ban kaptennya dicopot sekalipun dia tetap pemimpin, ngerti kan? Bukan Mengenai ban kaptennya, itu hanya pengakuan saja.

Bicara tentang impact, pendiri Astra bercita-cita menjadikan perusahaan ini sebagai sebuah pohon besar yang rindang dan menjadi tempat berteduh buat banyak orang dan hal itu mulai tercapai hari-hari ini dengan jumlah karyawan 120.000 artinya memberi penghidupan kepada sekitar 600.000 jiwa. Perusahaan ini dibangun bukan karena keserakahan memperkaya diri sendiri, tapi karena cita-cita utk "Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara" (Catur Dharma ke-1)

Demikianlah yang diceritakan orang bijak itu tentang filosofi pohon ...

@bams
www.bsoeroso.blogspot.com

Memberi dan Menerima

Pernahkah kita sadari tentang Hal memberi dan Menerima, Adalah suatu pelajaran ketika saya pernah memberi tetapi disaat saya lupa tentang apa yang saya beri saya menerima sesuatu hal yang saya butuhkan, Biasa yang terpikir oleh kita ketika kita menyebut Memberi adalah sebuah pemberian Materi yang bernilai dengan Uang, pernahkah kita bayangkan konsep pemberian yang lebih luas seperti pemberian perhatian, kasih Sayang, Dukungan Moril, Semangat Ilmu, kesempatan dan lainya.

Dalam Kehidupan Kita yang bergulir kita akan selalu ada saat untuk memberi dan menerima, Memberi dan menerima bukanlah suatu tindakan yang asing. Semua manusia akan dengan mudah mengatakan bahwa kedua tindakan tersebut merupakan bagian dari aktivitas hidup manusia setiap hari, suatu aksi yang spontan sehingga tak perlu membuang banyak waktu untuk berpikir tentangnya. Namun sesuatu yang amat biasa terkadang menuntut suatu pertimbangan yang lebih layak.

Tindakan memberi dan menerima sudah dipelajari seseorang sejak ia masih merupakan seorang bayi. Walau tanpa kesadaran, tindakan paling awal yang dilakukan seorang bayi adalah “menerima. Sang bayi menerima dan menghirup udara, ia menerima hidup dan situasi dunia yang sangat jauh berbeda dengan situasi yang dialaminya ketika ia masih dalam rahim ibu. Perbedaan kondisi hidup yang diterima sang bayi pada titik awal ini sering amat menakutkan. Karena itu sang bayi lalu menangis. Ia membutuhkan sesutu, ia membutuhkan perlindungan yang dengan segera diterimanya dari tindakan memberi dari seorang ibu. Semua yang dialami bayi pada tahap awal ini akan sangat berpengaruh bagi perkembangan hidupnya selanjutnya, bukan saja terbatas pada aksi memberi dan menerima,tetapi juga secara luas dalam keseluruhan aktivitas hidup sosialnya.Sang bayi belajar memberi dan menerima, dan menjadikannya sebagaiaktivitas spontan hidup hariannya.

Antara kedua tindakan tersebut sulitlah untuk dibuat distinksi, sulitlah untuk dibuat prioritas tindakan manakah yang lebih penting dan harus didahulukan. Ada sekian banyak konteks yang harus turut dipertimbangkan untuk memberikan penekanan pada satu dari kedua aksi tersebut. Dalam dunia psikoterapi, yang juga amat menuntut keterlibatan kedua tindakan tersebut, “therapeutic acceptance” lebih banyak dipandang sebagai unsur penting dalam sebuah proses penyembuhan, lebih dari pada berbagai “technological medicine” lainnya. Kebanyakan klien yang mengalami goncangan psikologis melihat hidupnya amat tidak bernilai. Carl Gustav Jung, seorang psikiater terkenal asal Swiss, mengindikasikan bahwa sepertiga dari pasien yang datang kepadanya menderita kehampaan makna hidup (the meaninglessness of life). Hal ini bertolak dari ketidak-sanggupan klien untuk menemukan arti dari keberadaan dirinya sendiri, yang mencakup keseluruhan aspek
personalitasnya.

Dalam situasi seperti ini, tindakan “menerima” yang diekspresikan sang psikiater akan melahirkan suatu pemahaman baru dalam diri klien. Dia akan menyadari bahwa dirinya ternyata masih memiliki sesuatu, bahwa ia masih memiliki kata-kata yang layak didengar,sekurang- kurangnya oleh dia yang kini sedang berada di depannya. Adalah suatu kebahagiaan terbesar dalam hidup untuk menyadari bahwa saya masih layak didengarkan, masih layak diterima, masih layak dicintai dan mencintai. Dalam proses inilah si klien perlahan-lahan menemukan arti dirinya, dan inilah awal dari suatu proses penyembuhan.

Dalam Agama yang kita anut banyak menekankan untuk pada tindakan manusia untuk “memberi”. Tindakan memberi, apapun bentuknya baik material maupun rohaniah seperti pemberian kemampuan diri, bakat ataupun waktu bagi orang lain, adalah sebuah benih-benih yang tertabur, yang pada baliknya akan bertumbuh dan memberikan panen yang berlimpah. tindakan kita untuk memberi tidak pernah berlangsung sia-sia, tetapi bahwa dalam tindakan tersebut baik si penerima maupun si pemberi sama-sama menerima “sesuatu”. Bahkan si pemberi menerimanya kembali dalam jumlah yang telah dipergandakan. Namun hal ini tidak dimaksudkan untuk memperkokoh paham jawa kuno “do ut des”, memberi untuk menerima kembali (saya memberi agar engkaupun memberi). dalam hal memberi kita dituntut sebuah keikhlasan tanpa mengharapkan kembalian, walau ternyata konsep yang saya pahami ketika kita memberi cepat atau lambat pasti kita akan menerima. pemberian itu dan melimpahkannya kembali
kepada si pemberi dalam bentuk dan sarana yang tak dipahami oleh kita sebagai manusia.

Sekarang saatnya kita saling berbagi, dengan siapa saja terutama dengan saudara-saudara kita yang terkena musibah.
" Memberi ibarat anda menanam benih, dan akan tumbuh di setiap pucuk satu atau lebih kebaikan yang akan anda siap panen"
September 2009

Rabu, 29 Juli 2009

50 Tahun Salah Paham

Dikisahkan, disebuah gedung pertemuan yang amat megah, seorang pejabat senior istana sedang menyelenggarakan pesta ulang tahun perkawinannya yang ke-50. Peringatan kawin emas itu ramai didatangi oleh tamu-tamu penting seperti para bangsawan, pejabat istana, pedagang besar serta seniman-seniman terpandang dari seluruh pelosok negeri. Bahkan kerabat serta kolega dari kerajaan-kerajaan tetangga juga hadir. Pesta ulang tahun perkawinan pun berlangsung dengan megah dan sangat meriah.

Setelah berbagai macam hiburan ditampilkan, sampailah pada puncak acara, yaitu jamuan makan malam yang sangat mewah. Sebelum menikmati kamuan tersebut, seluruh hadirin mengikuti prosesi penyerahan hidangan istimewa dari sang pejabat istana kepada istri tercinta. Hidangan itu tak lain adalah sepotong ikan emas yang diletakkan di sebuah piring besar yang mahal. Ikan emas itu dimasak langsung oleh koki kerajaan yang sangat terkenal.

“Hadirin sekalian, ikan emas ini bukanlah ikan yang mahal. Tetapi, inilah ikan kegemaran kami berdua, sejak kami menikah dan masih belum punya apa-apa, sampai kemudian di usia perkawinan kami yang ke-50 serta dengan segala keberhasilan ini. Ikan emas ini tetap menjadi simbol kedekatan, kemesraan, kehangatan, dan cinta kasih kami yang abadi,” kata sang pejabat senior dalam pidato singkatnya.

Lalu, tibalah detik-detik yang istimewa yang mana seluruh hadirin tampak khidmat menyimak prosesi tersebut. Pejabat senior istana mengambil piring, lalu memotong bagian kepala dan ekor ikan emas. Dengan senyum mesra dan penuh kelembutan, ia berikan piring berisikan potongan kepala dan ekor ikan emas tadi kepada isterinya. Ketika tangan sang isteri menerima piring itu, serentak hadirin bertepuk tangan dengan meriah sekali. Untuk beberapa saat, mereka tampak ikut terbawa oleh suasana romantis, penuh kebahagiaan, dan mengharukan tersebut.

Namun suasana tiba-tiba jadi hening dan senyap. Samar-samar terdengar isak tangis si isteri pejabat senior. Sesaat kemudian, isak tangis itu meledak dan memecah kesunyian gedung pesta. Para tamu yang ikut tertawa bahagia mendadak jadi diam menunggu apa gerangan yang bakal terjadi. Sang pejabat tampak kikuk dan kebingungan. Lalu ia mendekati isterinya dan bertanya, “Mengapa engkau menangis, isteriku?”
Setelah tangisan reda, sang isteri menjelaskan, “Suamiku…sudah 50 tahun usia pernikahan kita. Selama itu, aku telah dengan melayani dalam duka dan suka tanpa pernah mengeluh. Demi kasihku kepadamu, aku telah rela selalu makan kepala dan ekor ikan emas selama 50 tahun ini. Tapi sungguh tak kusangka, di hari istimewa ini engkau masih saja memberiku bagian yang sama. Ketahuilah suamiku, itulah bagian yang paling tidak aku sukai.” tutur sang isteri.

Pejabat senior terdiam dan terpana sesaat. Lalu dengan mata berkaca-kaca pula, ia berkata kepada isterinya, “Isteriku yang tercinta…50 tahun yang lalu saat aku masih miskin, kau bersedia menjadi isteriku. Aku sungguh-sungguh bahagia dan sangat mencintaimu. Sejak itu aku bersumpah pada diriku sendiri, bahwa seumur hidup aku akan bekerja keras, membahagiakanmu, membalas cinta kasih dan pengorbananmu.”

Sambil mengusap air matanya, pejabat senior itu melanjutkan, “Demi Tuhan, setiap makan ikan emas, bagian yang paling aku sukai adalah kepala dan ekornya. Tapi sejak kita menikah, aku rela menyantap bagian tubuh ikan emas itu. Semua kulakukan demi sumpahku untuk memberikan yang paling berharga buatmu.”

Sang pejabat terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan lagi, “Walaupun telah hidup bersama selama 50 tahun dan selalu saling mencintai, ternyata kita tidak cukup saling memahami. Maafkan saya, hingga detik ini belum tahu bagaimana cara membuatmu bahagia.”

Akhirnya, sang pejabat memeluk isterinya dengan erat. Tamu-tamu terhormat pun tersentuh hatinya melihat keharuan tadi dan mereka kemudian bersulang untuk menghormati kedua pasangan tersebut.

Moral cerita diatas: Bisa saja, sepasang suami - isteri saling mencintai dan hidup serumah selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi jika di antaranya tidak ada saling keterbukaan dalam komunikasi, maka kemesraan mereka sesungguhnya rawan dengan konflik. Kebiasaan memendam masalah itu cukup riskan karena seperti menyimpan bom waktu dalam keluarga.

Kalau perbedaan tetap disimpan sebagai ganjalan dihati, tidak pernah dibiacarakan secara tulus dan terbuka, dan ketidakpuasan terus bermunculan, maka konflik akan semakin tak tertahankan dan akhirnya bisa meledak. Jika keadaan sudah seperti ini, tentulah luka yang ditimbulkan akan semakin dalam dan terasa lebih menyakitkan.

Kita haruslah selalu membangun pola komunikasi yang terbuka dengan dilandasi kasih, kejujuran, kesetiaan, kepercayaan, pengertian dan kebiasaan berpikir positif.
Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Selasa, 28 Juli 2009

Hadiah Soerang Ibu

Mungkin bisa menjadi bahan renungan untuk kita dan anak2 kita kelak…….

“Bisa
saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh
kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka
selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu
menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke
arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah
telinga!

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi
yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan
sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu
hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya
di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh
dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata,
“Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya,aku ini makhluk aneh.”
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Iapun
disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di
bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya
mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja
lain?”
Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa
mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan
sepasangtelinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia
mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki
itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan
mendonorkannya pada mereka.Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah
saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin
dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera
mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini
sangatlah rahasia.” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan
sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu
berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari
sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai
seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa
yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat
sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”

Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati
orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya
melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia.
Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.
Dihari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya
yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah
membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya
sehingga tampaklah…bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.

“Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan
rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia
telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati.

Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat,
namun dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan
namun tidak diketahui.

Apakah Cinta Itu

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kau masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kau masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kau tidak mencintainya lagi, jika kau masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih memiliki harapan, walaupun mereka
telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka
telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sampai dia meninggal dunia dan akhirnya kau terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan di benakmu itu sekarang selagi mereka masih ada.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, dan kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi
lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kau tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kau ingin mencintai atau memiliki hati seseorang, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kau mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kau terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kau bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kau harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kau tidak menghargai orang yang mencintai kau sepenuh hati,
sehingga kau kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kau benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Mungkin saja pada apa yang kau sayangi atau cintai tersimpan keburukan
di dalamnya dan mungkin juga pada apa yang kau benci tersimpan kebaikan di dalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan/laki-laki adalah alami, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kau dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian … dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Minggu, 26 Juli 2009

Do Something

Sewaktu liburan, suatu hari aku berjalan menyusuri pantai. Ketika sedang berjalan, aku melihat sesosok tubuh manusia bergerak seperti seorang penari. Aku tersenyum dan bertanya dalam hati siapakah orang itu.

Kemudian aku mempercepat langkahku untuk mengejar bayangan tersebut. Setelah mendekat aku melihat seorang laki-laki muda dan orang itu ternyata tidak sedang menari, tetapi sedang membungkuk ke pasir, mengambil sesuatu dan dengan senang hati melemparkannya ke laut.

Setelah lebih dekat lagi, aku berseru, “Selamat Pagi! Apa yang sedang anda lakukan?"

Anak muda itu berhenti, melihat kepadaku dan menjawab, “Melempar bintang laut.”

Aku bertanya, “Kenapa anda melakukan itu?”

Anak muda itu menjawab, “Matahari akan segera meninggi dan air akan surut. Jika saya tidak melakukannya, mereka akan mati.”

“Tapi anak muda, tidakkah anda sadar bahwa sepanjang pantai ini dipenuhi bintang laut?? 24 jam pun anda menghabiskan waktu, tidak mungkin anda lempar sepersejuta pun dari seluruh jumlah bintang laut disepanjang pantai ini. Anda tidak mungkin membuat perbedaan!”

Anak muda itu mendengarkan dengan sopan, kemudian dia membungkuk, mengambil bintang laut lainnya dan melemparnya ke laut, melewati gelombang yang menggemuruh, dan dia sebut, “pasti ada perbedaan untuk yang satu itu”.

Jawabannya mengejutkanku, dan aku kecewa bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawab anak muda itu. Yang saya pikir hanya, anak muda ini mengerjakan hal yang sia-sia, pahlawan kesiangan. Saat itu berbalik dan berjalan menelusuri pantai.

Sepanjang hari ketika aku menikmati liburanku, bayangan anak muda itu tetap menghantui pikiranku. Aku mencoba untuk mengabaikannya, tapi bayangan itu tetap muncul. Akhirnya, pada sore harinya aku sadar bahwa aku telah melupakan hakekat penting dari tindakan anak muda tersebut. Anak muda tersebut tidak memilih menjadi pengamat yang pasif di alam semesta ini, tetapi menjadi pelaku yang membuat suatu perbedaan - do something! Aku merasa malu.

Aku kembali ke hotel, malam itu aku tidur dalam kegelisahan. Ketika pagi menjelang, aku terjaga dan merasa harus melakukan sesuatu. Lalu aku bangun dan mengenakan pakaianku. Dan bersama anak muda itu, aku menghabiskan pagi itu melempar bintang-bintang laut. Anda lihat, tindakan anak muda itu mewakili sesuatu yang khusus dalam setiap diri kita.

Kita semua dikarunia kemampuan untuk membuat perbedaan. Dan jika kita seperti anak muda itu, sadar akan karunia itu, kita akan mendapat kekuatan melalui visi kita untuk membentuk dunia. Dan itulah tantangan anda, dan itulah tantangan saya.

Kita masing-masing harus menemukan bintang laut kita. Dan bila kita melempar bintang laut kita dengan baik dan bijaksana, saya yakin abad 21 akan menjadi tempat yang sangat luar biasa. Visi dengan tindakan dapat mengubah dunia, demikian ceritanya.

Saya Belajar

Saya belajar apa yang saya anggap terbaik, bukan tentu yang terbaik dari-Nya. Dan sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu kita senangi. Teruslah bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat dan karunia-Nya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat yang terbaik dari-Nya.

Saya belajar seberat apa pun cobaan yang diberikan oleh-Nya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerah-Nya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens 4 a reasons.

Saya belajar bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut, dan kurang berkaitan dengan telah berapa tahun usia kita.

Saya belajar walaupun kita berpikir tidak ada lagi yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus menolong.

Saya belajar jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain, karena masing-masing kita berbeda.

Saya belajar bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi saya, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.

Saya belajar bahwa saya harus bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.

Saya belajar bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya dapat berlaku sesuka hati saya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....

Saya belajar jangan menilai orang dari penampilannya saja, itu bisa menipu. Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-masing,meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.

Saya belajar di saat susah lebih terlihat mana teman sejati dan bukan.

Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....

Saya belajar bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....

Saya belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya...

Saya belajar bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...

Saya belajar hanya karena 2 orang berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai & setia. Dan hanya karena mereka selalu sependapat dan terlihat mesra, bukan berarti mereka selalu saling menyayangi, Mencintai & saling setia.

Saya belajar bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...

Saya belajar bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangi saya....

Saya belajar bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain menyayangi saya. Saya hanya dapat menunjukkan & melakukan sesuatu untuk orang yang saya sayangi... selanjutnya terserah mereka

with.

Love

www.bsoeroso.blogspot.com

Jumat, 24 Juli 2009

Kajian Elemen Indonesia

Indonesia, diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 antara jam 09.00 - 11.00. Kandungan elemen yang terbentuk dari hari proklamasi tersebut telah memetakan bazi kelahiran Indonesia yang unik dan menarik untuk dikaji. Melalui pengkajian atas elemen kelahiran ini, sebenarnya kitapun dapat membuat suatu kerangka acuan yang bisa dijadikan sebagai garis besar kebijakan nasional guna membantu merumuskan model, gaya, pendekatan dan langkah kepemimpinan yang diperlukan untuk memajukan negara ini.

Seperti apa kajiannya? Silakan simak paparannya…..

Berdasarkan perhitungan delapan karakter huruf kelahirannya, Indonesia memiliki formasi elemen yang terdiri atas 1 (satu ) Tanah, 2 ( dua ) Logam, 2 ( dua ) Kayu dan 3 ( tiga ) Api. ( lihat gambar ).

Elemen tanahnya yang berupa Tanah Positif adalah kedudukan yang merujuk pada posisi jatidiri. Dalam gambar terlihat sebagai huruf yang berwarna kuning dan berada di kotak tebal. Elemen inilah yang dapat kita jabarkan sebagai simbol jatidirinya bangsa dan negara kita, Indonesia. Secara kuantiítas tanah yang cuma satu-satunya ini sebenarnya lemah jika saja tidak ada kekuatan 3 Api yang mendukungnya. Dalam hukum transformasi elemen, sifat api adalah menghidupkan / melahirkan tanah. Jadi, Api inilah yang memegang peran kunci bagi kokoh atau tidaknya keberadaan elemen tanah. Api inilah yang melahirkan / memunculkan / menguatkan keberadaan jatidiri negeri kita. Yang mendirikan, membangun dan memajukan suatu negara adalah rakyatnya sendiri. Berarti Api dalam konteks ini adalah simbol / cerminan dari rakyat Indonesia. Tiga api menghidupkan 1 tanah. Tampilan huruf dari ketiga api ini berbeda satu sama lainnya ( lihat huruf yang berwarna merah di dalam gambar - red ). Api merupakan simbol dari sikap optimis, semangat, gelora & antusias. Kajian yang bisa kita baca dari formasi api dan tanah ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang majemuk, berasal dari berbagai suku, agama dan ras yang berbeda namun memiliki kecintaan yang dalam kepada ibu pertiwi juga sikap optimisme dan antusiasme yang tinggi untuk membangun dan memajukan negeri.

Saluran api ini terfokus ke 1 tanah. Ini berarti memperlihatkan tentang adanya satu bentuk monoloyalitas masyarakat Indonesia terhadap keberadaan negeri ini, berupa dukungan penuh bagi terciptanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan sebagai negara federasi atau serikat. Secara kodrati, jati diri negeri ini sebenarnya terlahir lemah. Hanya diwakili oleh tanah yang cuma satu tapi berkat gelora dan rasa kesatuan persatuan rakyat dalam membela / memperjuangkan eksistensinya maka negeri ini dimungkinkan tumbuh berkembang menjadi negara yang kuat, asal saja tidak salah urus.

Dari formasi elemen yang ada didalam bazi kelahiran negeri kita ini, memungkinkan sekali terjadi human error atau pengelolaan negara yang salah urus baik dalam menggerakan roda pemerintahan maupun konsep perpolitikannya. Ini bisa kita lihat dari adanya 2 Kayu yang naik kepermukaan. Tampilan struktur bagannya terlihat sebagai dua huruf hijau yang berada di baris atas. Kayu merupakan Bintang Pengendali bagi tanah. Berarti kayu dalam hal ini merupakan gambaran dari pengelola negeri ini, yaitu pejabat politis yang ada dipemerintahan maupun para politikus lainnya. Keberadaan 2 Kayu ini adalah pemicu untuk membuat 3 Api besar berkobar, menjadi letupan api amarah. Artinya, secara kodrati, selain mempunyai semangat bela negara, cinta tanah air yang tinggi, sebagian rakyat Indonesia juga memiliki karateristik emosi yang labil seperti api yang mudah berubah ubah. Gampang terprovokasi oleh ulah dan strategi adu domba serta mudah ditunggangi / digerakkan / dimanfaatkan oleh para politikus. Bila ini sampai terjadi maka berpotensi sekali memunculkan terjadinya aksi amuk massa dan letupan kerusuhan disana sini. Begitu pula bila ada kebijakan politik yang tidak tepat, baik dibidang pendidikan, perburuhan, penegakan hukum yang tebang pilh maupun tindakan politik praktis yang dirasakan tidak berpihak kepada rakyat kecil, dapat membuat emosi massa tersulut. Itulah sebabnya mengapa sejarah negeri ini sering kali di tandai adanya aksi-aksi massa berupa pembakaran, kerusuhan rasial, demonstrasi anarkis, tawuran dan aksi brutal lainnya. Api yang seharusnya berperan bagus untuk menguatkan tanah ( baca ; memajukan negeri ), bila salah urus malah jadi sebaliknya, menjadi faktor penyebab yang membuat tanah menjadi kering, gersang dan retak. Maka terjadilah perpecahan, aksi sempalan dan gerakan ingin memerdekakan diri, kerusuhan dan aksi massa yang anarkis. Kearifan para politikus serta kepiawaian pejabat politis kita dalam mengelola negara yang sarat konflik ini, mutlak diperlukan.

Agar negara ini tidak salah urus, kerusuhan dan kekacauan tidak mudah terjadi, hendaklah harus di kondisikan sedemikian rupa. Api tidak boleh dibiarkan menjadi besar berkobar. Caranya adalah dengan menjaga / mengontrol secara ketat keberadaan 2 kayunya. Kedua kayu ini tidak boleh dibiarkan untuk bergerak bebas mengobarkan api. Elemen yang mampu menekan dan mengendalikan kayu adalah logam. Logam yang kuat praktis akan mampu meredam eksistensi kayu. Logam adalah elemen yang dihasilkan, dipelihara, dihidupi dan ditumbuhkembangkan oleh tanah. Tanah sebagai jatidiri,Indonesia otomatis merupakan manifestasi dari negara. Dalam praktek kenegaraan, yang harus dikembangkan oleh negara adalah kekuatan tentara / militer serta lembaga kepolisian dan perangkat hukumnya. Bagaikan anak yang harus dididik, dilatih dan ditempa kemandiriannya, begitulah seharusnya tentara/militer/polisi maupun perangkat hukum dinegeri ini diperlakukan oleh negara. Alat (anak) negara inilah yang merupakan perwujudan dari elemen Logam.

Dalam bazi Indonesia terdapat 2 Logam. Terlihat di bagan strukturnya sebagai dua huruf yang berwarna abu-abu. Cuma sayangnya posisi 2 Logam ini berada di bawah 2 Kayu. Maknanya, bila tidak dioptimalkan secara baik dan keberadaannya kurang diangkat oleh negara ( tanah ) maka peran logam ini akan menjadi kurang berdaya dan selalu berada dibawah pengaruh kayu. Sifat logam yang sejatinya mengendalikan kayu menjadi kurang efektif. Bila kondisi ini terjadi, dimana Logam tidak di berdayakan untuk tampil sebagai alat penekan kayu maka terjadilah over supply kayu yang dapat menimbulkan efek api menjadi besar berkobar. Tentu saja ini berbahaya bagi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Sekali lagi, bila ini sampai terjadi dimana ranah politik seakan menjadi sosok kekuatan baru yang tak tersentuh oleh hukum.maka inilah yang dikonotasikan sebagai salah urus negara seperti yang saya paparkan di atas.

Tegasnya, jika perangkat politik dikondisikan menjadi perangkat kuat yang mempunyai kekuasaan penuh untuk menyetir negeri ini dan keberadaannya nyaris tak bisa dibendung oleh kekuatan/pengaruh tentara / militer, polisi maupun supremasi hukum maka ini bisa menjadi langkah blunder, khususnya buat negara kita, yang berdasarkan perhitungan elemen kelahiran memiliki 3 api dan 2 kayu. Ini akan membuat kita mundur kebelakang, kembali lagi ke massa awal revolusi fisik yang penuh dengan konflik ideologi, gejolak aksi massa dan letupan-letupan emosional didalam kelompok masyarakat.

Sejak gelombang aksi reformasi berhasil mengulingkan kekuasaan orde baru, kekuatan militer / tentara dibatasi. Militer / tentara dan polisi dikebiri menjadi alat negara yang dikandangkan ke barak. Tidak boleh lagi masuk dan menyentuh keranah politik. Berarti peran logam sudah tidak bisa lagi mengendalikan kayu. Terlebih lagi bila (‘seandainya’) perangkat penegakkan hukum seperti polisi dan dunia peradilan kita juga ikut-ikutan diperkedil dan dibatasi ruang geraknya tidak boleh menangani kasus-kasus yang sarat muatan politiknya, maka semakin jadilah predikat salah urus ini. Seperti misalnya kasus pemeti es-an masalah kesisruhan DPT pilkada ulang gubernur Jawa Timur, yang berujung pada pengunduran diri Kapolda Jatim. Ini merupakan salah satu pertanda bahwa memang ada upaya pengkerdilan fungsi elemen logam di negeri ini. Fakta yang terjadi sudah memperlihatkan kepada kita akan efek dari salah urus ini. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa paska reformasi, yang namanya kerusuhan, tawuran dan aksi massa yang anarkis menjadi sajian sehari-hari yang mewarnai kehidupan di negeri kita sekarang ini. Dan langkah hukum untuk menindaklanjuti hal inipun nyaris tak terdengar.

Siapapun yang nanti akan memimpin negeri ini semoga bisa menemukan formula sistem demokratisasi yang tepat dan pas buat negeri ini, tanpa harus mengadopsi secara penuh model yang ada di negara lain. Yang cocok di negeri lain belum tentu pas dan cocok bagi kita. (bt/st.)

Note :

* Ini adalah artikel orisinil penulis yang pernah di muat dalam rubrik Fengshui Mingguan KONTAN pada edisi Jumat 3 Juli 2009.