Jangan Biarkan Kesempatan Hilang...segera Gabung di Bisnis Online yang Akan Booming ..Klik : www.superbambang.co.cc
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.
- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.

Rabu, 27 Januari 2010

Tamu Sang Maestro

Apa yang terjasi bila seekor anjing mengacaukan sebuah konser? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saksikan bersama saya pertunjukan musik pada malam musim semi di Lawrence, Kansas. Ambillah tempat duduk di Hoch Auditorium dan saksikan The Leipzig Gewandhaus Orchestra, sebuah orkestra tertua didunia yang ditampilkan sepanjang zaman. Para komposer dan pemimpin musik terhebat dalam sejarah memimpin orkes tersebut. Orkes itu telah ada sejak jaman Beethoven, meskipun beberapa pemusiknya telah diganti.

Anda dapat menyaksikan bagaimana para musisi Eropa tersebut berpakaian Anggun dan mengambil tempat duduk di panggung. Anda dapat mendengar para pemusik profesional dengan teliti mulai menyesuaikan nada pada alat musik mereka. Pemain perkusi mendekatkan telinganya pada drum, seorang violis memetik dawai biolanya. Pemain klarinet mengatur suara alat musiknya. kemudian tegakkan tubuh Anda sedikit tatkala lampu meredup dan para pemain telah selesai melaraskan nada. Konser akan segera dimulai.

Dirigen orkestra itu, sang maestro, mengenakan jas panjang. Ia melangkah lebar menuju panggung, naik ke podium dan memberikan isyarat kepada para pemain untuk berdiri. Anda dan dua ribu penonton lainnya menyambut dengan tepuk tangan. Para musisi mengambil tempat duduk masing-masing. Sang maestro mengambil posisi, dan penonton pun menahan nafas.

Begitu tongkat itu mulai teracung, langit terasa terbuka dan Anda pun tenggelam dalam alunan nada Simponi Beethoven ke-3. Sungguh hebat pementasan pada malam musim semi yang panas di Lawrence, Kansas itu. Saya menyebut kata panas agar Anda mengerti kenapa pintu Auditorium dibuka. Hoch Auditorium adalah bangunan bersejarah yang tidak memiliki AC. Cahaya panggung yang sangat terang, ditambah dengan pakaian-pakaian resmi yang dikenakan dan musik yang gegap gempita, menghasilkan orkestra yang sangat meriah. Pintu keluar pada tiap-tiap sisi panggung dibiarkan terbuka agar angin dapat masuk.

Tiba-tiba masuklah seekor anjing, langsung berjalan ke panggung. Anjing kansas biasa, berwarna coklat. BUkan anjing galak. Bukan anjing gila. Cuma seekor anjing yang ingin tahu. Anjing itu lewat diantara alat musik bass, biola, dan kemudian menuju tempat selo. Ia mengibas-ngibaskan ekornya mengikuti irama musik. Ketika anjing itu lewat di antara pemain, mereka menatapnya saling memandang lalu melanjutkan permainan.

Anjing itu menyukai sebuah selo. Barangkali karena bentuk busurnya. Barangkali karena tali-tali senarnya yang setinggi pandangan mata. Apa pun alasannya, selo itu menarik perhatian anjing tersebut, yang berhenti dan mengamati alat musik itu. Seandainya anjing itu terus berjalan meninggalkan orkestra, maka musik pasti akan terus dimainkan. Seandainya anjing itu meninggalkan panggung mematuhi gerak isyarat petugas perlengkapan panggung, maka para penonton mungkin tidak akan memperhatikannya.

Anjing itu mendekati alat tiup dari kayu, menoleh pada terompet, lewat diantara para pemain suling, dan berhenti disamping sang dirigen. Simponi Beethoven ke-3 akhirnya tidak dapat dilanjutkan.

Para pemain musik tertawa. Penonton pun tertawa. Anjing itu menengadahkan kepalanya memandang sang dirigen sambil ter-engah-engah. Dirigen itu pun menurunkan tongkatnya.

Sebuah orkestra paling bersejarah didunia, musik terbagus yang pernah digubah, dan malam yang diselimuti semarak dan kemegahan itu menjadi gagal total karena seekor anjing yang tersesat.

Suara tawa itu berhenti ketika sang dirigen menoleh. Mungkinkah kemarahannya akan meledak? sang dirigen berkebangsaan jerman yang berperilaku anggun itu mengarahkan pandangannya pada kerumunan penonton, lalu kepada anjing itu, kemudian sekali lagi memandang penonton, mengangkat kedua tangannya dengan gerakan isyarat yang umum dan... mengangkat bahu.

Semua penonton tertawa terbahak-bahak. Sebelum turun dari podium, dirigen itu menggaruk-garuk bagian belakang telinga anjing itu. Anjing itu kembali mengibas-ngibaskan ekornya. Sang maestro berbicara pada anjing itu dalam bahasa jerman, tetapi anjing itu tampak seperti mengerti perkataannya. Keduanya bercakap-cakap selama beberapa saat sebelum akhirnya sang maestro memegang kalung anjing itu dan menuntunnya menuruni panggung. Dari sambutan tepuk tangan penonton, Anda pasti akan mengira bahwa itu adalah sambutan untuk Pavarotti. Sang dirigen kembali ke panggung dan musik pun kembali mengalun. Nilai musik gubahan Beethoven itu tidak berkurang karena peristiwa yang baru terjadi itu.

Dapatkan Anda menemukan diri Anda dan saya dalam gambaran kisah di atas? Saya dapat. Anjing itu adalah kita, dan Allah adalah sang maestro. Bayangkan saat kita berjalan menuju panggungnya. Kita tidak layak melakukan hal itu dan tidak dapat melakukannya denga usaha sendiri. Lebih dari itu, kehadiran kita mungkin akan mengejutkanpara pemain musik (malaikat).

Lalu kita akan berjalan ke samping sang Maestro, berdiri di sisiNya, dan menyembahNya sementara Ia memimpin musik...Kita akan melihat apa yang tak tampak dan hidup demi semua itu. Kita diundang untuk menikmati nyanyian pujian malaikat dan merindukan saat-saat ketika kita akan tinggal disisi sang Maestro. Dia akan menyambut kita. Dia juga akan berbicara kepada kita. Namun Dia tidak akan mengusir kita. Dia akan mengundang kita untuk tetap tinggal, dan menjadi tamuNya untuk selamanya.

Max lucado

Senin, 25 Januari 2010

Trofi Piala Dunia Mampir Ke Istana


Sebelum dipamerkan kepada publik Jakarta, trofi Piala Dunia dibawa ke Istana Kepresidenan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap kehadiran trofi memotivasi bangsa Indonesia.

Trofi tersebut dibawa ke halaman kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta, pada Senin (25/1/2010) siang. Turut menyertai adalah sejumlah pejabat dari FIFA dan PSSI, termasuk Ketua Umumnya, Nurdin Halid.

"Kita mendapatkan kehormatan untuk kehadiran tur trofi Piala Dunia ini. Semoga peristiwa ini bisa memberikan inspirasi serta memberikan semangat dan tekad untuk meningkatkan prestasi olahraga sepakbola Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya.

Presiden SBY percaya, kehadiran trofi yang akan diperebutkan oleh 32 negara di Afrika Selatan bulan Juni-Juli nanti itu dapat memberikan inspirasi untuk meningkatkan prestasi sepakbola.

"Saya percaya kepada PSSI, bangsa kita di masa depan bisa meningkatkan prestasi sepakbola. Insya Allah kita nanti bisa lolos ke Piala Dunia, suatu saat nanti," imbuh Presiden.

Dalam acara tersebut, Presiden SBY diberi kehormatan untuk menyentuh trofi Piala Dunia. Saat diabadikan gambarnya oleh para jurnalis, orang nomor satu Indonesia itu tampak tersenyum.

Mengenai pergelaran Piala Dunia di Afsel pertengahan tahun ini, Presiden SBY berharap agar penyelenaggaraan pesta sepakbola empat tahunan itu dapat berlangsung lancar dan sukses.

"Terimalah salah dari pencinta sepakbola di Indonesia," kata SBY.

Seusai sambutan tersebut, para jurnalis diberi kesempatan untuk berfoto dengan trofi Piala Dunia sebelum trofi setinggi 36 cm dan berat 5 kg itu dibawa pergi dari halaman Kantor Presiden.

Kamis, 07 Januari 2010

Dari jendela ke jendela

Dari jendela ke jendela mereka meminta uang. Mereka tak ragu untuk langsung mengatakan, ‘om minta uang om’. Dari mana mereka dan akan ke mana mereka, mungkin tak pernah dipusingi oleh orang-orang dibalik jendela-jendela itu.

Ada yang membuka jendelanya dan menyodorkan uang. Celah jendela yang terbuka pun lebarnya hanya cukup untuk memindahkan uang dari dalam ke luar. Berapa banyak dari kita yang sering menemui mereka yang adalah anak-anak pada masa usia sekolah ini? Mereka bisa kita temui hampir di setiap lampu lalu lintas, bahkan mereka bisa muncul di depan pagar rumah anda.

Banyak dari mereka yang tidur di jembatan penyeberangan, di pinggir jalan, dan di tempat-tempat lainnya yang tidak mengganggu orang lain namun menghiasi pemandangan mata Anda.

Ada satu kisah tentang mereka. Suatu hari, salah satu dari mereka menghampiri mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda berdasi. Seperti biasa, anak itu segera memainkan alat musik sekadarnya yang dibuat dari botol plastik diisi dengan pasir.

Baru satu baris dia melantunkan lagu, si pemuda berkata, “Dik, sudah, tidak perlu bernyanyi lagi, saya sedang pusing siang ini”. Lalu pemuda itu melanjutkan, “Mungkin adik bisa menjawab saya, menurut adik apa yang dicari oleh orang seperti saya ini?” “Teman bermain”, jawabnya sederhana. Si pemuda diam sejenak sambil memperhatikan lampu lalu-lintas yang segera berubah menjadi hijau. Dia menjadi kikuk dan tidak memperhatikan adik kecil itu lagi. Anak itu pun pergi karena mobil-mobil akan segera melaju.

“Teman bermain”, si pemuda berbisik sendiri di dalam mobil. Lama dia merenung hingga dia terhenti oleh lampu lalu lintas lagi. Kali ini dia memperhatikan anak-anak lalu-lintas itu riang bermain dan bercengkerama bersama. Mereka tampaknya tidak beranjak mencari uang dari balik jendela mobil-mobil kali ini. Pemandangan itu menyentuh hati si pemuda.

“Ah di mana teman-temanku? Melihat mereka hanya melalui dunia internet. Kotak pesanku tidak pernah kuperhatikan. Pesan yang ada juga hampir tidak pernah kubalas. Walau hari demi hari aku ditemani oleh para pebisnis, namun yang kami mainkan berujung pada keuntungan dan bagaimana memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Kami masing-masing tidak peduli apa yang dirindukan oleh hati untuk mencurahkan kasih yang telah ada sejak semula”.

Lihat mereka, tidak tau bagaimana dinamisnya gejolak ekonomi namun bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Mencurahkan kesenangan dan kesusahan bersama. Membagi keuntungan yang ada. Walau dunia ini bisa merapuhkan kejujuran dan kepolosan mereka, namun keriangan mereka bersama tidak bisa direnggut. Walau dunia ini merenggut hak-hak mereka, namun mereka bisa menyarankan bahwa Anda butuh teman bermain.

Selasa, 05 Januari 2010

Harapan

Memulai Aktivitas Menulis lagi di beberapa Blog-ku membuat Ottaku mulai berputar lagi..siapa tahu ada penerbit yang melirik tulisanku dan di perbanyak ( Harapan semu hehhe ) memang di Jaman yang semu ini harapan menjadi suatu pedoman berarti bagi Hidup, Harapan yang pasti baik dari Harapan dari diri sendiri, Harapan dari orang lain bahkan Harapan yang pasti dari Sang Pencipta.
Ketika Harapan itu muncul dan kita mulai memupuk dengan pupuk yang bagus kalau kata orang-orang daerah sini ( Melayu ) yang "Paten" membuat Harapan itu akan bersemi dan bertumbuh yang dengan bagus..
Adakah saat ini harapan yang begitu indah yang kita rasakan di dalam diri kita..
Mari kita renungkan sejenak di awal Tahun 2010 ini, kita membuat Harapan dalam hidup kita, dalam setiap jengkal langkah kaki kehidupan kita..
GBU all

Words never break bones but words break heart

feel this broken heart is so killin’ me inside.
well, im not tryin’ to let it get so personal but it tortures me indeed…..

kenyataan emang gak pernah benar2 sejalan dengan keinginan hati dikala kita lupa untuk mensyukuri tiap jengkal langkah yang kita tapaki, tiap senyum yang kita terima dan tebarkan hari ini, bahkan tiap pujian dan kesenangan fana didunia ini.
this broken heart… hadapkan aku pada itu, maybe aku kurang bersyukur…tapi aku lebih suka menyebutnya sebagai bentuk kasih sayang dari Pencipta ragaku dan pemilih nyawa untuk tubuhku ini.

nyesel……………….
belom pernah terlintas sedikitpun tuh untuk masalah apapun, well kurahap begitu terus…….
jujur buanget, sempet kepikiran kalo aku alami nyesel itu…maybe i will cut my life for the second time.
(beuh, emoh degh inget itu laghi…yang pasti i won’t be stupid man anymore………No! no more!)

tapi aneh, ……………
ada kala aku dibuat kuangeeeeeennn buanget, dan sangat jarang sekali aku dihadapkan pada situasi aku harus menghujat atau menyumpahinya….her memories is too sweet to be forgotten (i guess, she doesn’t know that…)
well, sometimes aku berpikir mungkin Pencipta otakku ini ingin aku tau satu hal…. bahwa sesakit apapun yang kulewati demi senyum yang sebentar, itu adalah bentuk rahmatNYA bahwa aku dijauhkan dari sifat pembenci pada orang yang melukai hati, ragaku, atau bahkan pada yang sudah pernah mau mencabut nyawaku dari ragaku…

aku masih menyelami apa itu berfikir positif…………
terkadang aku juga harus “mengobati” diriku sendiri agar bisa mengehla nafas lega dari kesesakan pandangan dan pikiranku.

aku masih belajar ilmu ikhlas dan sabar……….
lulus dan tidak lulusnya sampe dpt nilai D beberapa kali dalam mempelajarinya, pernah aku lalui….sumpeh berat bangetttt………..
tapi aku senang…(u know, what?) Pencipta keras kepalanya sifatku ini tidak pernah berkata bahwa akan ada istilah Drop Out (alias D.O) selama aku hidup.

Well, i have a very lovely God…..
satu demi satu masalah hidup rasanya makin berat…. but i know, pasti bisa kulewati semua ;)dengan sukses!
SmANgaT!!!!

i wanna thank u to mu dearest friends, best friends, the closest friends, my big bro and my small-calm bro
yang mau banget aku sumpeki dengan ocehanku…..terutama sat aku Bete
i love u all. GBU dehh…..