Jangan Biarkan Kesempatan Hilang...segera Gabung di Bisnis Online yang Akan Booming ..Klik : www.superbambang.co.cc
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.
- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.

Kamis, 10 Desember 2009

Milliku yang Paling Berharga

Aku sangat menyukai ucapan mama : "Barang milikku yg paling berharga adalah kamu!"
ucapan yang sangat menyejukkan hati. Dan sampai sekarang aku masih mengingatnya. ..

Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yang dialami para muda-mudi dizaman itu, tapi hal ini sudah umum, tapi dizaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan masing-masing. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai! Yang nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja!

Papa dan mama bekerja di perusahaan yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 02.00 dinihari dan baru pulang kerumah.

Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yg siap disaji.
Papa yg lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehigga dengan kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dengan nada keras, " mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?"

Karena papa juga terlalu capek dan langsung menjawab dengan acuh tak acuh, " kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu! "

Mama langsung merespon, "tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!"

Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi, "kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut,ya? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini!!!"

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras,setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air Mata, "kamu ingin aku pergi....... .aku akan pergi sekarang!" mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barangnya.

Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yg membelakanginya, "bagus! Pergi sana ! Ambil semua barangmu dan jangan kembali lagi!"

Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata-kata kebencian lagi yang muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar, merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air Mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih tergeletak diatas ranjang. Melihat papa datang, dengan terisak-isak mama berkata, "duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa-masa perpisahan kita yg terakhir."

Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, " "untuk apa?"

Sambil menangis dng terputus-putus mama berkata, "emas dan perak aku tidak memilikinya, " tapi milikku yang paling berharga adalah kamu!" Kamu dan anak-anak, aku tidak memiliki apapun...."

Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata-kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang, sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat dan sayang kepada mama. Menggandeng tangan anak-anak, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan kelak aku juga bercita- cita ingin mendapatkan pasangan yang seperti papa.

"Kehidupan apapun yg kita jalani saat ini tidaklah penting yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini terutama disaat-saat badai itu muncul."

Medio..Tepus Desa terpencil di ujung utara Klaten.....1982
bams

Belajar Mencintai Dengan Tulus

Pengucapan kata-kata penuh mesra, adalah bagian dari ekspresi cinta kasih
seseorang kepada kekasih hatinya terutama kepada istri/suami tercinta.Sebagai
bentuk ekspresi dan apresiasi cinta, terkadang pernyataan itu disampaikan dalam
dua bentuk kalimat dengan esensi yang hampir sama, seperti dua bentuk
pernyataan dibawah ini :
Kalimat pertama mengatakan : "Aku mencintai kamu karena aku membutuhkanmu."

Sedangkan bentuk kalimat yang kedua mengungkapkan : "Aku membutuhkanmu karena
aku cinta padamu." Sepertinya ada kemiripan dalam mengungkapkan kedua kalimat
tersebut. Akan tetapi, apabila diperhatikan secara cermat, kedua kalimat
tersebut mempunyai perbedaan mendasar, terutama pada sisi pengertian atau makna
yang terkandung di dalamnya.

Perbedaan terletak pada apakah ada nilai ketulusan dari orang yang
mengucapkannya. Dalam menjalani hubungan sehari-hari dengan orang yang kita
cintai (suami/istri), memang sudah selayaknya kita melakukannya dengan penuh
ketulusan. Tidaklah baik kiranya apabila dalam menjalani rumah tangga, salah
satu pihak selalu memperhitungkan atau mempertimbangkan segala sesuatunya.

Ketika ada indikasi sikap tersebut tetap dipertahankan, maka sikap tersebut
pada suatu waktu nanti akan dapat menjadi kerikil tajam sumber perpecahan atau
pertengkaran, yang akhirnya bisa menjadi penyebab runtuhnya hubungan cinta
kasih antar pasutri. Karena Ketulusan itu tidak menuntut.(ho..ho..ho..)

Terima apa adanya..{ hmm..hmmm} Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung
pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan
hubungan. Dalam hubungan, jangan mencemari hati dan cinta dengan banyak
tuntutan, karena bisa-bisa malah merapuhka hubungan. Jangan banyak mengeluh
kepada pasangan, tapi ucapkan syukur dalam setiap menghadapi kekalutan hidup.
Sikap untuk belajar memberi yang terbaik untuk pasangan, akan semakin
memperbesar kesetiaan cinta kepada pasangan Anda

Ketulusan itu, tidak mengharapkan adanya sikap balas budi. karena dalam
perbuatan tulus, ada pengorbanan. Oleh karena perbuatan sebuah tindakan yang
didasarkan pada ketulusan hati, seseorang akan dapat memberikan kebahagiaan
kepada orang lain karena perbuatan yang dilandasi ketulusan tersebut, telah
membuka pintu harapan (bahkan mungkin pula pintu kehidupan) kepada orang lain
yang menerima perbuatan tulus tersebut.

Terkait dengan sebuah Pernikahan, Pada saat kita telah menerima atau telah
menyatakan pernyataan cinta kepada seseorang yang kita kasihi, itu sama artinya
kita telah siap untuk membagi hati serta sebagian waktu kita dalam mengisi
hari-hari kita bersama suami/istri.

Adanya penerimaan diri untuk membuka hati dalam menerima atau menyatakan rasa
cinta kepada seseorang, seharusnya diikuti pula oleh adanya keterbukaan pola
pikiran kita, karena sikap open minded kita, kelak akan sangat mempengaruhi
serta menentukan pada cara pandang atau pada cara kita memandang kepribadian
maupun kehidupan suami/istri kita.

Ø Kenapa begitu?

Ø Karena salah satu hakekat mengasihi orang lain dengan penuh ketulusan itu,
adalah mencerna terlebih dahulu baru berpendapat atau bertindak.

Ø Berbuatlah karena hati kita yakin bahwa perbuatan kita itu adalah sebuah
perbuatan benar.

Ø Janganlah kita membangun opini pribadi yang ingin menghadirkan suatu pola
pandangan sebagai sebuah pembenaran.

Cara menentukan sikap yang didasarkan pada cara memandang kepribadian serta
kehidupan suami/istri kita, akan turut menentukan atau mempengaruhi penilaian
kita terhadapnya, yang kelak dapat berujung pada hadirnya sikap tulus untuk mau
menerima keberadaan dan kondisi suami/istri, atau bahkan pada saat kita akan
mengapresiasikan rasa sayangnya.

Hal itu perlu kita lakukan agar kita tidak melihat kekurangan yang ada pada
suami/istri kita sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan cinta kasih , namun
menghadirkan sikap diri untuk mau membantu memperbaiki atau menutupi
kekurangannya itu.{PENTING}

Sikap ini merupakan tanda penerimaan kita, untuk mau mengenal serta perduli
atas apa yang ada dalam diri suami/istri, Sisi kekurangan dalam diri seseorang,
adalah sisi rentan yang dapat dijadikan alasan bagi seseorang untuk berubah
sikap setia,bahkan menjadikan pasangan kurang berharga di mata kita,padahal tak
ada seorangpun yang sempurna kecuali Tuhan.

# Dalam menjalin hubungan dengan suami/istri, kita tidak boleh bersikap egois.
Kita tidak boleh banyak menuntut, memaksakan diri kita dan menganggap diri kita
adalah yang terbaik atau sebagai pribadi yang tidak memiliki kesalahan.

# Kita seharusnya sadar, bahwa kita juga bukanlah individu yang sempurna. Jadi,
ketika ingin memperbaiki kesalahan suami/istri kita, selama kesalahan atau
kekurangan dalam dirinya memang benar-benar tidak dapat diperbaiki, maka
sebaiknya kita tidak menyederhanakan sebuah masalah dengan memvonis/memberikan
hukuman yang tidak sepantasnya diberikan kepada kesalahan yang tidak terlalu
prinsipil.

# Egoisme sikap, pada dasarnya dapat menghalangi tumbuhnya sikap tulus di dalam
diri seseorang karena sikap egois membuat seseorang cenderung hanya
memperhatikan atau mementingkan kepentingan diri sendirinya, dan seakan-akan
lupa untuk berbuat baik kepada orang lain.

# Adanya egoisme, dapat membuat seseorang menjadi selalu memperhitungkan setiap
perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain. Hal tersebut justru membuat kita
sulit untuk berbuat tulus pada suami/istri kita.

# Untuk apa kita mempertahankan sikap egoisme kita, kalau sikap egois tersebut
justru membuat kita menghadapi dilema dalam membina hubungan harmonis dengan
suami/istri kita yang telah kecewa terhadap sikap kita itu? Segala sesuatu yang
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka.


# Untuk apa kita lebih mementingkan diri (tidak memiliki respon baik pada
lingkungan sekitar) kita sendiri, kalau sikap egois tersebut justru membuat
suami/istri kita menjadi tidak senang sama kita? Hubungan dengannya dapat
merenggang, bahkan bisa menuai bencana,cerai misalnya.{oh no.I don't want}

Apabila kita memang untuk bersedia berbagi kasih dengan orang lain (MENIKAH),
maka kita juga harus bisa menyatakan sikap sudah memutuskan tulus kita pada
pasangan kita (dalam arti positif, tentunya).Oleh karena itu hendaknya
masing-masing kita menempatkan ketulusan hati nurani pada saat menjalankannya.

Dengan bersikap tulus, berarti kita telah memberi makna indah akan adanya sikap
menghargai orang lain, serta menghargai hubungan yang telah kita bangun dengan
kekasih hati kita{suami-istri}. Ketulusan sikap, bukan hanya membuat orang lain
senang, namun juga bisa membahagiakan diri sendiri.Oleh karena itu, lakukanlah
segala sesuatu yang bisa mendorong kita untuk dapat mencintai suami/istri kita
dengan tulus.

Bersikap tulus memang seharusnya dijadikan budaya dalam kehidupan setiap orang
karena dengan bersikap tulus, itu sama artinya telah menyatakan perbuatan kasih
kepada orang lain. . hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan
segenap hatimu. Selamat berbagi kasih di dalam ketulusan (dalam arti positif
tapinya yaaa.)