Jangan Biarkan Kesempatan Hilang...segera Gabung di Bisnis Online yang Akan Booming ..Klik : www.superbambang.co.cc
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.
- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Juli 2009

Do Something

Sewaktu liburan, suatu hari aku berjalan menyusuri pantai. Ketika sedang berjalan, aku melihat sesosok tubuh manusia bergerak seperti seorang penari. Aku tersenyum dan bertanya dalam hati siapakah orang itu.

Kemudian aku mempercepat langkahku untuk mengejar bayangan tersebut. Setelah mendekat aku melihat seorang laki-laki muda dan orang itu ternyata tidak sedang menari, tetapi sedang membungkuk ke pasir, mengambil sesuatu dan dengan senang hati melemparkannya ke laut.

Setelah lebih dekat lagi, aku berseru, “Selamat Pagi! Apa yang sedang anda lakukan?"

Anak muda itu berhenti, melihat kepadaku dan menjawab, “Melempar bintang laut.”

Aku bertanya, “Kenapa anda melakukan itu?”

Anak muda itu menjawab, “Matahari akan segera meninggi dan air akan surut. Jika saya tidak melakukannya, mereka akan mati.”

“Tapi anak muda, tidakkah anda sadar bahwa sepanjang pantai ini dipenuhi bintang laut?? 24 jam pun anda menghabiskan waktu, tidak mungkin anda lempar sepersejuta pun dari seluruh jumlah bintang laut disepanjang pantai ini. Anda tidak mungkin membuat perbedaan!”

Anak muda itu mendengarkan dengan sopan, kemudian dia membungkuk, mengambil bintang laut lainnya dan melemparnya ke laut, melewati gelombang yang menggemuruh, dan dia sebut, “pasti ada perbedaan untuk yang satu itu”.

Jawabannya mengejutkanku, dan aku kecewa bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawab anak muda itu. Yang saya pikir hanya, anak muda ini mengerjakan hal yang sia-sia, pahlawan kesiangan. Saat itu berbalik dan berjalan menelusuri pantai.

Sepanjang hari ketika aku menikmati liburanku, bayangan anak muda itu tetap menghantui pikiranku. Aku mencoba untuk mengabaikannya, tapi bayangan itu tetap muncul. Akhirnya, pada sore harinya aku sadar bahwa aku telah melupakan hakekat penting dari tindakan anak muda tersebut. Anak muda tersebut tidak memilih menjadi pengamat yang pasif di alam semesta ini, tetapi menjadi pelaku yang membuat suatu perbedaan - do something! Aku merasa malu.

Aku kembali ke hotel, malam itu aku tidur dalam kegelisahan. Ketika pagi menjelang, aku terjaga dan merasa harus melakukan sesuatu. Lalu aku bangun dan mengenakan pakaianku. Dan bersama anak muda itu, aku menghabiskan pagi itu melempar bintang-bintang laut. Anda lihat, tindakan anak muda itu mewakili sesuatu yang khusus dalam setiap diri kita.

Kita semua dikarunia kemampuan untuk membuat perbedaan. Dan jika kita seperti anak muda itu, sadar akan karunia itu, kita akan mendapat kekuatan melalui visi kita untuk membentuk dunia. Dan itulah tantangan anda, dan itulah tantangan saya.

Kita masing-masing harus menemukan bintang laut kita. Dan bila kita melempar bintang laut kita dengan baik dan bijaksana, saya yakin abad 21 akan menjadi tempat yang sangat luar biasa. Visi dengan tindakan dapat mengubah dunia, demikian ceritanya.

Rabu, 15 Juli 2009

IBU

Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakiti-nya? Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaan-nya? Mencaci maki-nya? Melawan-nya? Memukul-nya? Mengacuhkan-nya? Meninggalkan-nya? Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor kita, Menahan derita, Menggendong kita sendirian.

Disaat ibumu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya, tangannya tak dapat hapuskan airmata mu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan, bayangkan ibumu sudah tiada, apakah kamu cukup membahagiakannya, apakah kamu pernah berfikir, bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more)
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

SADARILAH bahwa di Dunia ini ga da 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi...

Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita...

Berlari Dalam Hujan

Anak kecil itu telah berbelanja dengan ibunya di Wal-Mart, sebuah Toserba yang terkenal di Amerika. Anak itu baru berumur 6 tahun, dengan rambutnya yang kemerah-merahan dan wajah yang masih tulus dan kekanak-kanakan.

Di luar hujan cukup deras. Kami semua sedang berkumpul di bawah kanopi pada pintuk masuk Wal-Mart. Kami semua menunggu, sebagian dengan hati yang sabar, sebagian merasa kesal bahwa hujan mengacaukan rencana hari mereka.

Aku selalu terpesona oleh hujan yang turun. Aku terbawa akan suara dan pandangan langit yang sedang membersihkan semua kotoran dan debu dari dunia. Aku terkenang sewaktu masih anak-anak ketika berlari dan mencebur di tengah turunnya hujan dengan kebebasan seorang anak. Kenangan itu datang mengguyur pergi semua kekhawatiran dan keresahan dari kehidupan sehari-hari.

Suaranya yang manis memecahkan keheningan kita semua yang seakan-akan terpukau oleh turunnya hujan yang deras itu.

"Mam, ayolah kita berlari dalam hujan," katanya dengan lugu. "Apa?" jawab ibunya dengan kaget. "Marilah kita berlari dalam hujan," ulang anaknya.

"Tidak, sayang, kita menanti sebentar sampai hujan agak mereka sedikit," jawab ibunya. Anak kecil itu menunggu beberapa menit untuk kemudian mengulangi lagi, "Mam, ayolah, kita berlari dalam hujan." "Kita akan basah kuyup bula kita melakukannya," jawab ibunya. "Tidak mam, seperti yang ibu katakan pagi hari ini," seraya menarik-narik lengan ibunya.

"Pagi hari ini?Kapan saya mengatakan bahwa kita dapat berlari di dalam hujan dan tidak menjadi basah?"

"Apakah ibu tidak ingat? Ketika ibu berkata kepada ayah tentang penyakit kankernya, dan kemudian ibu mengatakan, bila Tuhan dapat menolong kita untuk dapat mengatasi masalah ini, maka Allah-pun dapat menolong kita mengatasi hal-hal yang lain!"

Orang-orang di sekitarnya hening dan yang terdengar hanyalah turunnya hujan melulu. Tidak ada seorangpun yang meninggalkan tempatnya pada saat-saat itu.

Mam berdiam sejenak untuk memikirkan apa yang hendak ia katakan.

Mungkin ada sebagian orang yang akan menertawakannya, dan mungkin ada yang mengganggap ia sebagai orang yang tolol. Mungkin ada orang-orang yang tidak peduli apa yang ia katakan. Namun, baginya, ini merupakan saat yang maha penting di dalam kehidupan spiritual seorang anak kecil, dimana kepercayaan seorang anak kecil yang lugu dan tulus dapat berkembang dan kelak menjadi iman yang penuh kuasa.

"Sayang, kamu benar. Marilah kita berlari dalam hujan. Bila TUHAN menghendaki kita menjadi basah, mungkin karena kita memang perlu dibersihkan," kata ibunya. Kemudian merekapun berlari dalam hujan.

Yang lain melihat, tersenyum dan tertawa bagaimana mereka berlarian di antara mobil-mobil yang diparkir, dan melalui kubangan air dan lumpur. Mereka berdua menutupi kepala mereka dari hujan dengan kantong belanja. Mereka basah kuyup. Namun mereka diikuti oleh beberapa orang lain yang berteriak-teriak dan tertawa seperti anak-anak kecil dalam perjalanan mereka ke mobilnya masing-masing.

Dan, ya, akupun ikut berlarian dan ikut basah kuyup. Aku kira, aku pun perlu di bersihkan.